Thursday, September 22, 2011

Ahmad Izzah Dan Adolf Roberto

alt

Suatu petang, di Tahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ terasa hening mencengkam.

Jeneral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.

Setiap banduan penjara membongkokkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu melintasi di hadapan mereka.

Kerana kalau tidak, sepatu 'boot keras' milik tuan Roberto yang fanatik Kristian itu akan mendarat di wajah mereka.

Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.

"Hai... hentikan suara jelekmu! Hentikan... !" Teriak Roberto sekeras-kerasnya sambil membelalakkan mata.

Namun apa yang terjadi? Laki-laki dikamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu'nya. Roberto bertambah berang.

Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk satu orang. Dengan marah ia menyemburkan ludahnya ke wajah tua sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang.

Tak puas sampai di situ, ia lalu menyucuh wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala. Sungguh ajaib... Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan.

Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat galak untuk meneriakkan kata Rabbi, wa ana 'abduka... Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustaz... InsyaAllah tempatmu di Syurga."

Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustaz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak marahnya. Ia memerintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras-kerasnya sehingga terjerembab di lantai.

"Hai orang tua busuk! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa hinamu itu?! Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu! Ketahuilah orang tua dungu, bumi Sepanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan bapa kami, Tuhan Jesus.

Anda telah membuat aku benci dan geram dengan 'suara-suara' yang seharusnya tidak didengari lagi di sini. Sebagai balasannya engkau akan kubunuh.

Kecuali, kalau engkau mahu minta maaf dan masuk agama kami."

Mendengar "khutbah" itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap Roberto dengan tatapan yang tajam dan dingin.

Ia lalu berucap, "Sungguh... aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yang amat kucintai, Allah.

Bila kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemui-Nya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemahuanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh."

Sejurus sahaja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki-laki itu terhuyung.

Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah berlumuran darah.

Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto berusaha memungutnya. Namun tangan sang Ustaz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat.

"Berikan buku itu, hai laki-laki dungu!" bentak Roberto.

"Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustaz dengan tatapan menghina pada Roberto.

Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu lars seberat dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari-jari tangan sang ustaz yang telah lemah.

Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto.

Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yang terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur.

Setelah tangan tua itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya baran.

Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung.

"Ah... seperti aku pernah mengenal buku ini. Tetapi bila? Ya, aku pernah mengenal buku ini."

Suara hati Roberto bertanya-tanya. Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan "aneh" dalam buku itu.

Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu.

Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Sepanyol.

Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustaz yang sedang melepaskan nafas-nafas terakhirnya.

Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang dalam. Mata Roberto rapat terpejam.

Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak. Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto.

Pemuda itu teringat ketika suatu petang di masa kanak-kanaknya terjadi kekecohan besar di negeri tempat kelahirannya ini.

Petang itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia).

Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa gugur di bumi Andalusia.

Di hujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang-tiang besi yang terpancang tinggi.

Tubuh mereka gelantungan tertiup angin petang yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara.

Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup-hidup pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mahu memasuki agama yang dibawa oleh para rahib.

Seorang kanak-kanak laki-laki comel dan tampan, berumur sekitar tujuh tahun, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yang telah senyap.

Korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Kanak kanak comel itu melimpahkan airmatanya menatap sang ibu yang terkulai lemah di tiang gantungan.

Perlahan-lahan kanak - kanak itu mendekati tubuh sang ummi yang tak sudah bernyawa, sambil menggayuti abinya.

Sang anak itu berkata dengan suara parau, "Ummi, ummi, mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa...? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi... "

Budak kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu apa yang harus dibuat.

Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah.

Akhirnya budak itu berteriak memanggil bapaknya, "Abi... Abi... Abi... " Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapa ketika teringat petang kelmarin bapanya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.

"Hai... siapa kamu?!" jerit segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati budak tersebut.

"Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi... " jawabnya memohon belas kasih.

"Hah... siapa namamu budak, cuba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka. "Saya Ahmad Izzah... " dia kembali menjawab dengan agak kasar. Tiba-tiba, Plak! sebuah tamparan mendarat di pipi si kecil.

"Hai budak... ! Wajahmu cantik tapi namamu hodoh. Aku benci namamu. Sekarang kutukar namamu dengan nama yang lebih baik.

Namamu sekarang 'Adolf Roberto'... Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yang buruk itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki-laki itu.

Budak itu mengigil ketakutan, sembari tetap menitiskan air mata. Dia hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya budak tampan itu hidup bersama mereka.

Roberto sedar dari renungannya yang panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan.

Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat pada tubuh sang ustaz. Ia mencari-cari sesuatu di pusat laki-laki itu.

Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeria, "Abi... Abi... Abi... "

Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu.

Fikirannya terus bergelut dengan masa lalunya.

Ia masih ingat betul, bahawa buku kecil yang ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapanya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya.

Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bahagian pusat.

Pemuda bengis itu terus meraung dan memeluk erat tubuh tua nan lemah.

Tampak sekali ada penyesalan yang amat dalam atas tingkah-lakunya selama ini.

Lidahnya yang sudah berpuluh-puluh tahun lupa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi... aku masih ingat alif, ba, ta, tha... " Hanya sebatas kata itu yang masih terakam dalam benaknya.

Sang ustaz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang membasahi wajahnya.

Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yang tadi menyeksanya habis-habisan kini sedang memeluknya.

"Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi, tunjukkan aku pada jalan itu... "Terdengar suara Roberto meminta belas.

Sang ustaz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, lalu memejamkan matanya.

Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika setelah puluhan tahun, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di tempat ini.

Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah.

http://www.iluvislam.com/karya/cerpen/981-ahmad-izzah-dan-adolf-roberto.html#.TnwE2_5iTzd.facebook

Sunday, September 18, 2011

Islam konservatif



Sarjana Islam Malaysia Muhammad Asri Zainul Abidin menarik perhatian seluruh Malaysia untuk bercakap secara terbuka mengenai Islam konservatif, dengan ucapan beliau menarik ramai besar di seluruh negara. The Wall Street Journal, Celine Fernandez baru-baru ini bercakap dengan Encik Muhammad Asri mengenai perubahan peranan agama dalam salah satu ekonomi utama di Asia. Petikan Edited mengikuti.

S: Pengkritik mengatakan tafsiran Islam membedakan anda daripada ulama Islam yang lain di Malaysia.
Apakah kepercayaan agama utama anda dan bagaimana mereka berbeza daripada Islam sebagaimana yang ditakrifkan oleh pertubuhan agama di Malaysia ?
A: Di Malaysia pada ketika ini tidak ramai orang Islam yang konservatif - tetapi mereka berada dalam jawatan penting kerajaan. Sementara kumpulan yang progresif telah menyumbang banyak pembaharuan yang ketara sejak beberapa tahun yang lalu, mereka telah dipinggirkan oleh kumpulan konservatif yang menguasai institusi-institusi agama dalam kerajaan dan memastikan bahawa hanya sekolah pemikiran mereka diberi peluang. Kerajaan mungkin bimbang bahawa ahli-ahli pergerakan progresif akan mengkritik perkara-perkara yang mereka lihat.Mungkin terdapat kecenderungan pihak-pihak tertentu untuk mengekalkan unsur-unsur perkauman dan fanatik agama yang melampau untuk melindungi kepentingan politik mereka.
Pegangan saya Islam adalah bahawa Islam adalah agama yang merahmati semua orang, tanpa mengira bangsa atau agama.Lebih daripada itu, berkat yang merangkumi seluruh alam. Mana-mana tafsiran Islam yang membawa kepada ketidakadilan, penindasan, permusuhan, kepada orang lain, kejahilan, sistem kasta dalam masyarakat, perkauman, fanatik yang tidak menghormati hak orang lain - semua ini perlu ditolak. Islam mestilah digambarkan sebagai agama yang cintakan orang lain, dengan rasa hormat untuk menghormati hak-hak, untuk pengetahuan, menolak kepercayaan karut dan mendasarkan semua amalan pada hujah-hujah yang sebenar.
S: Sebuah akhbar tempatan memetik anda sebagai berkata, "Tugas saya ialah untuk membentangkan Islam dalam menghadapi moden dan mendapatkan daripada cengkaman konservatif-ultra, yang telah membuat agama yang kelihatan usang." Bagaimana anda bercadang untuk melakukan ini?
A: Sebahagian daripada kepercayaan asas Islam, cara-cara ibadat dan prinsip-prinsip moral tidak berubah. Walau bagaimanapun, terdapat perkara-perkara yang boleh diubah oleh faktor-faktor masa, tempat dan orang. Kita mesti memahami bahawa beberapa teks-teks agama sebenarnya berasaskan dalam konteks tertentu semasa zaman Nabi Muhammad SAW.Kita hanya perlu mengambil semangat teks sahaja, tidak melaksanakan teks secara literal. Islam tidak tegar. Kita hidup dalam zaman teknologi. Islam mempunyai pendekatan dan bahasa zaman ini. Kebanyakan teks-teks Islam mempunyai makna umum, dan ia terbuka kepada pelbagai tafsiran kerana Tuhan tahu orang akan hidup dalam pelbagai keadaan.
S: Anda telah berkata sebahagian daripada tradisi dan ritual Islam tidak mempunyai asas dalam ajaran Nabi Muhammad saw.Beberapa pandangan ini sebagai pelampau dan mendakwa bahawa pandangan anda dikaitkan dengan tafsiran Wahabi Islam.Adakah ini benar?
A: Jika bercakap tentang bagaimana untuk menyembah dalam Islam, ya, terdapat banyak perkara yang saya bersetuju dengan di sekolah-sekolah pemikiran terhadap inovasi dalam ibadah. Saya tidak boleh menerima amalan ibadat yang tidak berdasarkan bukti daripada al-Quran dan hadis. (Tetapi) Saya bukan Wahabi. Saya bukan pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab. Sebenarnya terdapat banyak fatwa dari ulama Saudi bahawa saya tidak bersetuju dengan. Tetapi saya masih fikir mereka mempunyai sumbangan tersendiri bagi masyarakat Islam di seluruh dunia. Kita harus menghargai semua pihak.
S: Mengapa tafsiran Wahabi Islam tidak digalakkan di Malaysia?
A: Jika "Wahhabi" ertinya mengajak manusia untuk menjadi fanatik, tegar, tegas, tidak bertolak ansur, dan sebagainya, saya menentang. Pada pendapat saya beberapa pandangan agama di beberapa negara-negara Teluk adalah agak sempit, terutama pada wanita, bukan Islam dan isu-isu politik dan beberapa perkara lain. Terdapat juga banyak pendapat yang kukuh dan relevan di kalangan mereka. Walau bagaimanapun, walaupun kita tidak bersetuju dengan pandangan mereka, yang tidak bermakna kita boleh menuduh mereka keganasan.
Dalam konteks kewartawanan Barat, perkataan "Wahabi" mempunyai banyak konotasi. Semua mereka membawa kepada pemahaman bahawa ia adalah satu gerakan Islam yang dianggap sebagai ketat mengikuti pendapat undang-undang dan bukti-bukti dari al-Quran dan as-Sunnah dalam deria literal mereka, manakala enggan mempertimbangkan tafsiran yang lebih moden atau Barat dipengaruhi. Di Malaysia, perkataan "Wahabi" agak istilah misteri.Ramai yang menggunakan lain-lain istilah atau fitnah, tanpa petunjuk tentang maksudnya. Di sesetengah tempat, seseorang dituduh sebagai Wahabi kerana tidak bersetuju dengan ritual dan kepercayaan karut. Ini termasuk menggantung gambar-gambar individu-individu tertentu seperti yang sultan atau seorang sheikh dalam kepercayaan itu bahawa ia membawa daya tarikan yang baik atau Menambahkan pendapatan mereka, atau mengikat satu benang hitam di tangan satu yang baru lahir, dalam kepercayaan itu bahawa ia akan melindungi bayi dari nasib malang, dan banyakkepercayaan yang salah lain yang menghantui sebahagian masyarakat kita. Apabila orang mula mengkritik amalan-amalan, mereka hanya berkata, "anda adalah Wahabi."
S: Apa pendapat anda mengenai keadaan semasa politik / agama di Malaysia dengan lebih meluas? Adakah anda berasa bebas untuk mengamalkan kepercayaan anda? Adakah Malaysia menuju ke arah yang betul atau salah, dan mengapa?
A: Pihak berkuasa agama di Malaysia perlu lebih berfikiran terbuka. Sikap mereka untuk memaksa orang lain untuk berfikir hanya dalam satu cara, dan itu bukan sikap orang-orang yang bertamadun. Mereka harus ingat apa yang berlaku kepada gereja apabila mereka enggan berubah dan menindas orang-orang yang mahu kepada perubahan.
S: Apakah matlamat jangka panjang anda untuk Malaysia? Jika anda ingin melihat dari segi amalan agama di sini?
A: Kita perlu "tajdid" dalam masyarakat Islam di Malaysia.Terdapat dua takrif yang berbeza yang boleh diberikan kepada tajdid. Takrif yang pertama adalah untuk mengembalikan wajah asal agama seperti kita dapat memulihkan kembali keadaan sesuatu yang telah menjadi buruk atau telah tamat. Satu contoh yang praktikal adalah pembaharuan lesen memandu kami.
Takrif yang kedua tajdid melibatkan inovasi unsur-unsur tertentu untuk memenuhi keperluan kontemporari, seperti inovasi kenderaan moden. Dalam hal ini kita bercakap tentang sesuatu yang tidak pernah wujud sebelum, tetapi ia menghidangkan tujuan yang sama asas yang diperlukan oleh manusia. Dalam konteks Islam, inovasi perlu dilakukan apa-apa bahawa itu tidak menukar agama tetapi memuaskan hati pemahaman baru atau pandangan yang dibawa oleh perubahan dalam keadaan, walaupun ia tetap tidak lari dari intipati dan kehendak al-Quran dan al -Sunnah.Banyak isu-isu semasa yang kita hadapi hari ini tidak diketahui pada masa lalu. Untuk memastikan kelangsungan hidup berterusan masyarakat, pelbagai pendapat baru diperlukan.Pendapat sarjana Islam yang silam tidak mungkin salah, tetapi mungkin telah luput disebabkan oleh perubahan dalam masa dan keadaan.

Bagaimana mendidik Hati

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh…

Pertama sekali hendaklah kita mengikhlaskan diri dalam mencari ilmu Allah..
Buangkan jauh-jauh sikap syakwasangka dan sombong dalam diri..

sekarang kita mulakan…

Manusia diberi akal untuk berfikir..hati untuk merasai..
Marah tanpa sebab yang benar disisi syara’ adalah disebabkan bisikan syaitan pada hati manusia. Nabi s.a.w sendiri pernah marah kerana ada manusia yang melanggar hukum Allah secara terang-terangan. Itulah marah yang betul dan tepat.

Kita diajar untuk percaya pada ketentuan Allah. Sebenarnya semua kesusahan dan kerosakan di muka bumi ini disebabkan kita tidak mahu berfikir tentang keWUJUDan dan keBESARan ALLAH.

Apa buktinya?

Buktinya kita perlu tanyakan pada diri kita sendiri.
Seandainya kita benar-benar merasai Allah itu WUJUD dan MELIHAT dan MENDENGAR nescaya kita tidak akan sudi untuk melakukan laranganNYA dan sentiasa senang melakukan suruhanNYA.

[2.4] Dan juga orang-orang yang beriman kepada Kitab “Al-Quran” yang diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan Kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadamu, dan mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya).

[2.5] Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berbahagia (beruntung).

Semuanya bermula dengan iman iaitu yakin dan percaya akan KEESAAN ALLAH.
Cabarlah diri kita…apabila kita baca ayat-ayat ALLAH dan menghayati maknanya nescaya kita akan merasai suatu perasaan yang membenarkan ayat-ayat itu. Bacakanlah ayat-ayat ALLAH itu pada sesiapapun samada islam atau bukan islam. Jauh dalam diri mereka akan membenarkan ayat-ayat Allah.

Disinilah masalah yang perlu diambil PERHATIAN sebenarnya…

Tahukan anda mengapa setiap manusia itu akan terdetik dalam hati mereka rasa untuk membenarkan ayat-ayat ALLAH? Inilah tanda-tanda kekuasaan ALLAH Maha Pencipta. Allah tidak menzalimi makhluknya dengan membiarkan mereka terbiar tanpa ‘bekal’ untuk mengenaliNYA.

Dalam diri setiap manusia itu ALLAH ‘bekal’kan dengan ROH dan hakikat sebenarnya, ROH itu berasal dari ALLAH. Oleh sebab itulah setiap manusia yang di bacakan pada mereka ayat-ayat ALLAH akan merasakan kebenarannya…semua perasaan itu berpunca daripada ROH. Masya’Allah…

“Dan ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku menjadikan manusia dari tanah liat yang kering, dari lumpur hitam sampai berbentuk. Dan setelah ia sempurna Ku buat dan Aku tiupkan di dalam tubuhnya akan roh Ku, maka hendaklah kamu semua tunduk merendahkan diri padanya. “
(AI-Hijr:28-29)

Bagaimana menghidupkan ROH?

ROH itu sebenarnya merintih dan tersiksa dengan dosa dan amalan buruk seseorang.
Seorang ahli maksiat itu, ROH mereka merintih kerana tidak dapat dekat dengan PENCIPTANYA. ROH itu hanya dapat di ubati dengan membacakan ayat-ayat ALLAH kepadanya.

Mengapa membaca ayat-ayat ALLAH tidak mampu membuat hati merasai keWUJUDan ALLAH?

Hakikatnya ROH itu mendengar dan menyintai PENCIPTANYA tetapi ia tidak akan mampu keluar menemui TUHANNYA kerana di halangi oleh PENYAKIT HATI iaitu penyakit SOMBONG dan SYAK pada KEBENARAN. Apabila hati ada penyakit sombong ia akan menolak untuk membenarkan apa sahaja kebenaran yang di isyaratkan oleh AKAL. Malah hati itulah tempat bersarangnya syaitan laknatullah yang sentiasa membisikkan pembohongan dan kejahatan bertujuan untuk terus melalaikan manusia dari merasai kehendak ROH.

Jadi, Apa penyelesaiannya?

[2.10] Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).

Penyelesaiannya ialah buangkan sikap SYAK DAN SOMBONG supaya kebenaran ayat-ayat ALLAH itu mampu meresap ke dalam HATI.Seterusnya hati akan bersetuju dengan kehendak ROH iaitu membenarkan, merasai dan menikmati keWUJUDAN ALLAH S.W.T.
AWASILAH bisikan syaitan yang sentiasa menghasut hati. Gunakanlah anugerah AKAL yang ada pada semua manusia untuk berfikir dan mendidik HATI supaya membenarkan kehendak ROH untuk kembali pada PENCIPTANYA.

Tanda-tanda orang beriman..

Iman itu adalah percaya pada ALLAH. Dengan percaya kita akan mampu untuk merasai KEWUJUDAN ALLAH. Tanda-tandanya hanya dapat di rasai oleh orang-orang yang berusaha berfikir dan mencari KEBENARAN.

KESIMPULANNYA.

Ceritalah apa jua masalahpun…PEMARAH, MALAS SOLAT, MULUT CELUPAR, HASAD DENGKI, TAKBUR, SOMBONG, MASALAH DUIT, MASALAH FAMILY DAN APA JUA MASALAHPUN…apabila kita merasai KEWUJUDAN ALLAH yang sentiasa MENDENGAR dan MELIHAT, nescaya tiada apa masalah yang tidak dapat diselesaikan. Tidak perlu lagi memaksa diri untuk melakukan amar makruf nahi mungkar kerana HATI, ROH dan AKAL telah merasai kebahagiaan dan kemanisan hidup bersama PERTOLONGAN ALLAH S.W.T.

Ketahuilah bahawa sikap buruk selama ini adalah kerana penyakit dalam hati sendiri. Yakinlah bahawa AKAL dan ROH manusia itu takkan mampu ‘menafikan’ KATA-KATA TUHAN. Sungguh kita boleh merasai dengan sebenar-benarnya KUASA dan KEBESARAN TUHAN. Gunakanlah AKAL untuk BERFIKIR mencari TUHAN dengan mendidik HATI agar setuju dengan kehendak RUH.

Apabila anda telah mampu merasai ‘dekat’ nya TUHAN…

Itulah Iman yang SEBENAR-BENARNYA…

Mulakanlah dengan diri sendiri..kemudian keluarga dan ketahuilah sesungguhnya ALLAH dan orang-orang yang beriman itu tidak dapat dibohongi oleh mereka yang pura-pura beriman.

Akhirnya marilah kita baca dan hayati makna Ayat-Ayat ini :

[2.8] Dan di antara manusia ada yang berkata: “Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat”; padahal mereka sebenarnya tidak beriman.

[2.9] Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya.

[2.10] Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).

SUBHANALLAH…ALHAMDULILLAH..ALLAHUAKBAR…

WASSALAMU’ALAIKUMWARAHMATULLAHIWABARAKATUH…..

http://sillaturahim.wordpress.com/2008/04/11/bagaimana-mendidik-hati/

Tuesday, September 6, 2011

Senjata Dakwah yang Difitnah Penjajah I

Assalamu’alaikum wbt.

(Bagi yang ingin membaca Hikayat Merong Mahawangsa asal, sila ke arkib blog April
http://hmm-asal.blogspot.com/2011_04_01_archive.html

Kita teruskan lagi perbincangan tentang Rakshasa dan mengakhiri dengan Islamnya Melayu Nusantara.

Rakhine Chronicles mengatakan mereka telah berada di Tripura, India dan seterusnya di Myanmar sejak lebih kurang 5325 tahun dahulu (3325SM). Agama Hindu pula percaya Rama berperang dengan Ravana kira-kira 5000 tahun dahulu dan dari Hikayat Merong Mahawangsa, peperangan ini berlaku di Pulau Langkawi.

Dari sudut Arkeologi, tengkorak manusia serta beberapa artifak zaman Neolitik telah ditemui di Guar Kepah, Seberang Perai, Pulau Pinang. Lebih menarik lagi ia mempunyai pentarikhan mutlaksekitar 5000 tahun dahulu juga.


A - Tapak Guar Kepah yang berada di tebing Sungai Muda.

Beberapa artefak dari Tapak Guar Kepah
Lebihkurang 40 rangka manusia dari Guar Kepah kini berada di Belanda. Ia dihantar ke sana oleh arkeologis British, Evans untuk kajian lebih lanjut. Kerajaan negeri Pulau Pinang telahpun menyatakan minat untuk membawa pulang rangka-rangka tersebut.

Dalam Uttarakanda Valmiki Ramayana, kaum Rakshasa ditugaskan oleh Brahma untuk menjagaperairan. Mungkin teknologi pengangkutan air belum begitu canggih ketika itu, mereka berhijrah melalui jalan darat menyusuri sungai-sungai. Inilah sebabnya Rakshasa didapati di sekitar tebing sungai bukan sahaja di India, tetapi di setiap sungai besar di Timur umpamanya sungai-sungai di Myanmar malah hingga ke Sungai Mekong di Laos dan Cambodia.

Ketua kaum Rakshasa, Ravana, sebenarnya bukanlah berketurunan Rakshasa sahaja. Dia dikatakan berdarah kacukan ½ Brahman, 1/32 Rakshasa, 3/32 Dewa dan 3/8 Gandharva. Nama-nama ini sebenarnya ialah nama kaum-kaum purba India. Andaikata Dewa Brahma itu Nabi Ibrahim a.s.(menunggu kepastian dari para ulama’), maka Ravana adalah keturunan Nabi Ibrahim a.s. . Mengikut susur galurnya, Datuk Ravana ialah cucu Brahma. Ini juga menunjukkan bahawa Nabi Ibrahim a.s. telah datang meninggalkan keturunannya di Allahabad sejak lebih 5000 tahundahulu. Adakah ini benar? Bagaimanapun, Atlas Al-Quran oleh Dr Shauqi Abu Khalil pula menyatakan Nabi Ibrahim a.s. hidup sekitar 1800SM iaitu 3800 tahun dahulu.

Kebelakangan ini sudah banyak tapak arkeologi telah didedahkan di India. Pentarikhan dengan cara radiokarbon dan lain-lain dapat memberikan tarikh yang mutlak dan tidak dipengaruhi oleh mana-mana fahaman agama.

Mari kita lihat satu tamadun yang dikatakan pupus iaitu Tamadun Indus Mohenjo-daro dan Harappa.




Persamaan tamadun ini dengan Durbar Patan Square, Nepal yang dibina oleh Dinasti Sikh Mallaserta persamaan dengan Tamadun Sungai Batu, Lembah Bujang, Kedah ialah ketiga-tiganya menggunakan batu bata dan bukan batu blok untuk membina bangunan.



Pada zaman penjajahan British, mereka telah mewujudkan Teori Penaklukan Aryan (Aryan Invasion Theory). Teori ini menyatakan Tamadun Indus yang diduduki oleh kaum Dravidia pupus kerana ditakluk oleh Kaum Aryan antara 1500SM – 1200SM. Setelah ditemui lebih 2500 tapak arkeologidari Tamadun Indus-Sarasvati(2/3 berada di tebing Sungai Sarasvati yang kering) tanpa bukti penulisan dan begitu banyak penulisan Veda tentang Sungai Sarasvati dan tamadunnya, pembohongan penjajah ini mula terserlah. Tamadun Indus sebenarnya adalah Tamadun Indo-Aryan awal iaitu sebelum penulisan Rigveda dibuat. Indo-Aryan di sini bermaksud sudah ada kahwin campur di antara orang India (berkulit gelap) dan orang Aryan(Iran/Parsi/Persia-berkulit cerah) yang datang dari barat. Gelombang penghijrahan Aryan ini berlaku beberapa kali.

Ini beberapa petikan dari archaeologyonline.net pada bahagian ‘artifact’, berkenaan ‘scientific verification of Vedas knowledge’;

Early indologists wished to control & convert the followers of Vedic Culture, therefore they widely propagated that the Vedas were simply mythology.
Max Muller, “Vedas were worse than savage”, “India must be conquered again by education..it’s religion is doomed”
Thomas Macaulay, who introduced English education into India wanted to make the residents into a race that was: “Indian in blood and color, but English in taste, in opinion, in morals, and in intellect.”
These early Indologists:
· Devised the Aryan Invasion Theory, denying India’s Vedic past
· They taught that the English educational system is superior
· They intentionally misinterpreted Sanskrit texts to make the Vedas look primitive.
· And they systematically tried to make Indians ashamed of their own culture
· Thus the actions of these indologists seems to indicate that they were motivated by a racial bias.


Nampaknya Vedas juga menimpa nasib yang sama seperti Hikayat Merong Mahawangsa.

Kaedah saintifik terkini seperti imej satelit resolusi tinggi telah membuktikan kewujudan Sungai Sarasvati satu ketika dahulu. Sungai Sarasvati inilah yang dianggap bertembung dengan Sungai Ganges di Allahabad. Sebenarnya hulu Sungai Yamuna yang bertembung dengan Sungai Sarasvati menyebabkan pada zaman dahulu, mereka tidak perlu ke Selatan India untuk ke timurseterusnya ke IndoChina dari Barat India. Begitu juga sebaliknya.


Sungai Sarasvati

Kesemua kajian berasingan memberikan hasil yang sama iaitu Sungai Sarasvati kering sekitar1900SM. Pengeringan sungai inilah yang menyebabkan Tamadun Indus akhir berada di Uttar Pradesh iaitu di Allahabad dan sekitarnya. Perkembangan peradaban Indo-Aryan tiba-tiba nampak seperti terputus di situ. Akan tetapi ketika itu, andainya Dewa Brahma adalah Nabi Ibrahim a.s., baginda telahpun meninggalkan zuriatnya di timur. Pengeringan Sarasvati sudah tentu perancangan Allah SWT. Allahua’lam.

Dari tarikh pengeringan ini, nampaknya Dewa Brahma(mungkin Nabi Allah Ibrahim) hidup lebih awal dari tarikh 1800SM yang ditulis dalam Atlas Al-Qur’an.

Tamadun Indus telah diketahui bermula sekitar 3300SM(5300 tahun dahulu). Hingga hari ini masih terdapat persamaan Tamadun ini dengan mereka yang berada di Pergunungan Himalaya. Contohnya pemakaian gelang yang banyak pada patung ‘dancing girl’;



Akan tetapi Tamadun Mehrgagh yang berada di sebelah barat Tamadun Indus (bertanda titik merah dalam peta Sg Sarasvati) adalah lebih awal iaitu sekitar 7000SM (9000 tahun dahulu). Salah satu darah keturunan Ravana iaitu kaum Gandharva berasal dari Tamadun Mehrgarh ini. Keturunan ini sekarang membawa nama keluarga(surname) Garhwali dan Garg. Seperti keturunan Rakh juga, mereka menamakan tempat dengan menyelitkan nama keluarga seperti Chandigarh. Uniknya ada pula tempat bernama Rakhigarhi.(Lihat peta Sg Sarasvati) Adakah ini bermakna keturunan kacukan Rakshasa dan Gandharva pernah tinggal di sini?



Bangunan Mehrgarh juga diperbuat dari batu bata tetapi disaluti pula dengan bata jemur. Selain itu, mereka juga mengukir patung-patung wanita bersaiz kecil sama seperti yang dijumpai di Tamadun Indus. Oleh kerana Tamadun ini lebih awal dari Indus, maka kita dapat lihat perkembangan peradaban ini bergerak dari Barat ke Timur.

Bangunan kaum Dravidia di sebelah Selatan India kesemuanya dibuat dari batu blok. Ini termasukKota Dvaraka yang baru ditemui di dasar laut. Ia dikatakan di bina oleh Dewa Krishna.



Nampak seperti ada pertembungan dua kaum besar di sini. Satu bergerak ke Utara dan satu bergerak ke Selatan India. Akan tetapi, kedua-duanya datang dari Barat pada zaman lebih awal dari Nabi Ibrahim a.s. (jika Dewa Brahma ialah Nabi Ibrahim a.s.).

Kemungkinan paling logik ialah mereka ini berasal dari keturunan Nabi Nuh a.s. selepas Bahtera baginda mendarat di Bukit Judi. Harap perbincangan tentang hal ini diteruskan oleh para ulama’.

Berbalik kita ke kaum Rakshasa, mereka adalah Indo-Aryan yang bergerak ke utara. Sudah tentu mereka telahpun berhubung rapat serta berkahwin campur dengan kaum dari utara seperti dari Tibet, China sebelum ke IndoChina. Ini telah mengubah sifat fizikal mereka menjadi seperti Melayu Nusantara. Malah mereka juga membawa agama dan bahasa ke Utara.

Nama Merong tidak membawa makna bagi kita tetapi perkataan Tibet, ‘Melong’ bermaksud‘cermin’. Sejak zaman Dewa Brahma lagi konsep pencerahan(enlightenment) ditekankan dalam agama Hindu. Selain itu ‘ketulenan’ atau ‘kesucian asli’ pula disebut oleh orang Tibet sebagaiKadag (Kedah?) Kebetulan pula satu ketika dahulu Kedah pernah digelar Kacha. Mungkinkah ini semua ada kena-mengena dengan teknologi membuat kaca oleh Nabi Sulaiman a.s.? Ingat kembali istana Ratu Balqis yang lantainya dibina dari kaca oleh Nabi Sulaiman a.s. dalam Surah an-Naml: Ayat 44.
Mungkinkah teknologi ini diajar kepada Merong Mahawangsa dan diusahakan di Kedah? Setakat ini ditemui bahan mentah kaca pelbagai warna untuk membuat manik di Tapak Arkeologi Sungai Mas.

Dalam HMM, penceritaan tentang Raja Merong bermula dari Bab 2 hingga Bab 6 sahaja. Tidak ada penceritaan tentang pelabuhan Goa, Sri Lanka dan juga Alexander the Great(Iskandar agung).Selain itu, dalam Atlas Sedjarah, Prof Yamin hanya menanda Goa pada peta abad ke 16M. Oleh itu, mengaitkan Raja Merong dengan Alexander the Great dan pelabuhan Goa ini adalahpembohongan penjajah semata-mata kerana Raja Merong hidup sekitar 600 tahun lebih awal dari Alexander the Great iaitu pada zaman Nabi Sulaiman a.s.

Abad ke 5SM ialah zaman Gautama Buddha iaitu bermulanya ajaran Buddha di India. Ada juga yang berpendapat bahawa Buddha mungkin seorang nabi. Ini juga perlu pencerahan dari para ulama’.

Di sini saya ingin tonjolkan satu perkataan dari peta India purbakala oleh Prof Yamin.


Perkataan Pratitya(bergaris kuning) berada di sebelah barat India. Ungkapan ‘Pratitya samutpada’ yang bermaksud ‘Hukum Sebab-Musabab yang saling bergantungan’ ialah asas bagi ajaran Buddha. Ajaran Buddha pula dikatakan bermula di Nepal dan seterusnya ke seluruh Asia Timur. Ini menunjukkan perkataan ‘pratitya’ telah lama digunakan di barat sebelum zaman Gautama Buddha lagi.Ini juga menunjukkan penyebaran ajaran Buddha ke seluruh Asia Timur besar kemungkinan dilakukan oleh kaum Rakshasa sendiri. Ingat kembali Rakhine Chronicleyang menyebut mereka pernah di pimpin oleh Raja Marayu. Selain itu Rakhine Chronicle juga menyatakan Gautama Buddha sendiri pernah melawat Dhanyawadi di Myanmar. Patung Buddha pertama dibina di situ. Kaum Rakhine Myanmar kini menganut ajaran Theravada Buddha.

Ajaran Buddha yang tiba di Kedah pada mulanya besar kemungkinan tidak menyembah patung Buddha. Ini kerana terdapat bukti mereka menanam pokok bunga teratai dengan banyak iaitu pada era Raja Merong Mahapudisat. Perhubungan mereka yang berterusan dengan penganut ajaran Buddha lain yang sebangsa mungkin satu faktor yang menyebabkan mereka akhirnya menganut ajaran Vajrayana Buddha yang mula membuat patung-patung kecil dan makara.

Saya berpendapat Tamadun Sungai Batu dibina pada era Raja Seri Mahawangsa kerana baginda memulakan gelaran Raja yang pangkalnya Seri(Pulau Seri/G.Jerai). Lihat Bab 8,m.s. 54;
“Maka anak raja itu pun meletakkan nama-nya sendiri Raja Seri Mahawangsa pada negeri Kedah itusupaya mudah menteri hulubalang hendak menghantar surat dengan nama raja itu.”

Cara baginda memberi nama tempat, Serukam, pula seakan sama dengan tempat Rakshasa lain di India. Contohnya; Uttarakhand - tempat Rakshasa yang tinggal di Utara. Oleh itu, Serukam – tempat Rakshasa yang tinggal di Pulau Seri?

Ini juga mungkin kemudiannya diaplikasi kepada nama kerajaan iaitu Sri VijayaPulau Seri Berjaya?

Kita lihat satu lagi peta dari Atlas Sedjarah Prof. Yamin;





Lihat Wangsa yang ada di India pada sekitar Abad 9 – 10 Masehi. Di Barat; Wangsa Gurdjara Pratihara, di timur; Wangsa Tjandela(Chandela) dan di Selatan; Wangsa TJola(Chola). Prof Yamin hanya menandakan Nusantara sebagai Kedatuan SeriWidjaja(Sanfotsi). Apakah yang dimaksudkannya dengan Kedatuan? Ia bermaksud kawasan yang diperintah oleh Datu-datu iaitupembesar-pembesar(Datuk-datuk). Ini bermakna Indonesia hanya mengetahui Srivijaya sebagai diperintah oleh Datuk-datuk.

Lihat Inskripsi Kota Kapur ini;

Ini pula inskripsi Nisan Minye 7. Terjemahan oleh Stutterheim dan Marrison jelas menunjukkan ada perkataan ‘Kedah’. Namun vdMolen tidak bersetuju dengan terjemahan mereka. Boleh dikatakan semua inskripsi di Asia Tenggara menerima nasib yang sama. Terjemahan cenderung bersifat berat sebelah(bias). Ada juga yang terus 'disembunyikan' atas sebab-sebab agama atau bangsa.

Bagaimanapun saya bersetuju dengan cara mereka menamakan tulisan ini; tulisan Sumatera Kuno. Ia tidak membawa makna kaitannya dengan tulisan lain. Sepatutnya tulisan-tulisan lain yang dijumpai seperti tulisan Mon, tulisan Khmer juga dinamakan Mon Kuno dan Khmer Kuno. Menamakan tulisan ini sebagai Pallava membawa maksud ianya datang dari India Selatan dan ini sangatlah tidak benar.

Saya akan masukkan kronologi dan kesimpulan dalam pos seterusnya (HMM: Senjata Dakwah yang diFitnah Penjajah II) agar mudah memberi komen dibawahnya.
http://hmm-asal.blogspot.com/2011/08/hmm-senjata-dakwah-yang-difitnah_11.html

HMM: Senjata Dakwah yang Difitnah Penjajah II

Assalamu'alaikum wbt
(Bagi yang ingin membaca Hikayat Merong Mahawangsa asal, sila ke Arkib Blog April)

-Bersambung dari HMM: Senjata Dakwah yang Difitnah Penjajah I -


Ini ialah kronologi peristiwa dan agama yang sampai ke Nusantara menurut pandangan peribadi saya sahaja. Kajian berterusan harus dijalankan oleh semua pihak yang terlibat yang mungkin menghasilkan bukti serta kronologi yang lebih spesifik pada masa akan datang.

Nama Raja
Tempat
Masa
Agama
1. Raja/Dewa Ravana
Pulau Langkawi
(Bukan di Sri Lanka)
Sekitar 3000SM iaitu 5000 tahun dahulu
Tauhid jika Dewa Brahma ialah Nabi Ibrahim a.s. dan mungkin terpesong kemudiannya.
2. Raja Merong Mahawangsa
Kota Langkasuka
Sekitar 1000SM iaitu 3000 tahun dahulu
Tauhid ajaran Nabi Sulaiman a.s. Mungkin terpesong kemudiannya.
3. Raja Merong Mahapudisat
Kedah Zamin Tauran
Menghantar anak membuka Siam, Patani dan Perak
Sekitar 500SM iaitu 2500 tahun dahulu, ketika Gautama Buddha masih hidup
Jika G Buddha nabi, mungkin Tauhid pada awalnya. Mungkin terpesong kemudiannya.
4. Raja Seri Mahawangsa
Serukam
Sekitar 50Masehi iaitu 1960 tahun dahulu
Mungkin sudah menganut ajaran Buddha Vajrayana.
Buddha Vajrayana sangat dekat dengan agama Hindu. Perdagangan dengan penduduk India Selatan yang bermula pada masa ini akhirnya mengakibatkan ajaran Hindu menyerap masuk sedikit-demi sedikit.
5. Raja Seri Maha Inderawangsa
Sungai Mas
Sekitar 600Masehi iaitu 1400 tahun dahulu

6. Raja Ong Maha Perita Deria(Raja bersiung)
Kota Aur
Antara 600Masehi
hingga Islamnya Raja Phra Ong Mahawangsa yang dipersetujui pada 1136 Masehi
7. Raja Pra’ Ong Mahaputisat
Kota Kuala Muda kemudian Bukit Meriam
8. Raja Pra’ Ong Mahawangsa
(nama Islam; Sultan Mudzalfal/Muzaffar Shah)
Bukit Meriam
1136M – 1179M
Islam
9. Sultan Muadzam Shah
Bukit Meriam
1179M – 1201M
Islam. Hikayat Merong Mahawangsa ditulis.



Bab 14, m.s. 145; “..ia bertitah suruh ambil sakalian berhala di dalam istana itu, maka sakalian itu pun di-hantarkan orang-lah ka-hadapan baginda dan Sheikh Abdullah, bertimbun2 daripada emas dan perak dan tembikar dan kayu dan tanah saperti rupa manusia. Sakalian habislah di-pukul oleh Sheikh Abdullah dengan kapak dan di-belah-nya dengan pedang hingga hanchor luloh sakalian-nya menjadi serbok; kemudian maka di-masokkan-nya ka-dalam api.”

Dari ayat ini jelas bahawa mereka sendiri yang menghapuskan berhala-berhala menyebabkan berhala kurang ditemui di tapak-tapak arkeologi di Lembah Bujang.

Sejak ditulis, HMM telah menjadi antara senjata dakwah di Nusantara hingga hampir semua orangMelayu memeluk agama Islam. Malangnya, setelah Kedah dijajah British dan Sukhotai, pelbagai usaha dibuat untuk memutarbelitkan ceritanya dan juga cubaan menghapuskannya.

Selain itu, banyak tempat di Malaysia dan kepulauan kecil sekitar barat Thailand telah ditukar ke nama Inggeris. Terdapat pula cerita yang mengatakan suatu ketika dulu Langkawi dipanggil Pulau Lada oleh orang Acheh pada abad ke 16. Akan tetapi dalam HMM Bab 6, m.s. 43 dinyatakan Pulau Lada sudah menjadi Bukit Lada semasa zaman Raja Merong lagi.

Al-Tarikh Salasilah Negeri Kedah ditulis pada 5 Januari 1927 oleh Muhammad Hassan bin To’ Kerani Mohd. Arshad adalah satu usaha oleh pihak istana pada ketika itu untuk menulis semula salasilah Raja Kedah. Oleh kerana HMM bukanlah buku sejarah, maka cubaan itu memang gagal dan lebih mengelirukan. Persamaan Al-Tarikh Salasilah dengan HMM hanyalah pada Seri Paduka Maharaja Derbar Raja iaitu Raja Pra’ Ong Mahawangsa yang bertukar nama ke Sultan Mudzaffar Shah setelah memeluk agama Islam pada tahun 1136Masehi.

KESIMPULAN

Jika benarlah semua tanggapan serta bukti-bukti yang telah saya kemukakan ini, maka benarlah pandangan yang mengatakan terdapat dua gelombang kedatangan Melayu ke Indochina.Gelombang pertama yang dipanggil Melayu-proto ialah bangsa purba Rakshasa berketurunan Indo-Aryan yang telah berkahwin campur dengan bangsa-bangsa lain di utara bermula diTibet,China. Mereka menuju ke IndoChina sambil membuat penempatan di tepi sungai-sungai sekitar 5000 tahun dahulu. Dalam HMM, mereka digelar gergasi.

Antara Melayu-proto yang masih berada di Malaysia sekarang ialah Orang Kuala, Orang Kanaq, Orang Seletar, Jakun, Semelai dan Temuan. Yang berada di Indonesia pula ialahToraja(Sulawesi Selatan), Sasak(Lombok), Dayak(Kalimantan Tengah), Batak(Sumatera Utara), Nias(pantai barat Sumatera Utara), Rejang dan lain-lain. Di Myanmar, mereka dipanggil Rakhine atau Arakan.

Melayu-deutero ialah Melayu yang datang melalui jalan laut dari India Utara dan Bangladeshsejak keturunan Raja Merong Mahawangsa membuka Langkasuka sekitar 3000 tahun dahulu.Melayu-deutero ialah semua Melayu yang selebihnya. Ia mungkin juga termasuk Kadazan, Iban, Bajau, Melanau dan lain-lain yang berada di Sabah dan Sarawak. Begitu juga Melayu Siam dan Pattani samada yang beragama Islam ataupun tidak. Orang Islam Cham di Kemboja, Vietnam dan Laos dan juga orang Melayu Myanmar.

Kebanyakan orang Melayu adalah Islam disebabkan adanya senjata-senjata dakwah seperti Hikayat Merong Mahawangsa. Akibat penjajahan, kegiatan dakwah agama Islam terhenti sebelum sempat sampai ke negara-negara lebih Timur seperti Filipina, Taiwan, Jepun, Koreamahupun yang lebih dekat seperti negeri Sabah dan Sarawak. Ajaran Buddha yang tersebar meluasdi Timur mungkin juga dibawa oleh bangsa Melayu suatu ketika dahulu sejak membawa ajaran itu keluar dari India. Oleh kerana tidak lengkapnya ajaran Buddha itu, maka penganut Buddha sendiri tidak menganggap Buddha sebagai agama. Mungkin pendedahan ini boleh menyedarkan mereka tentang hal sebenarnya. InsyaAllah.

Setakat ini saja perbincangan kali ini. Jika terdapat bukti-bukti atau maklumat baru dari para ulama’ dan komen yang akan dibuka, InsyaAllah akan bersambung lagi.

To the rest of the world, you are also welcome to participate in the comment section but sorry to say, I can only understand this other language.

Akhir kata, apa yang baik itu datangnya dari Allah SWT dan yang bukan itu kesilapan saya sendiri. Harap Maaf.

Sumber dari Blog :

http://hmm-asal.blogspot.com/